Jumat, 11 November 2016

Pencemaran dan Etika Bisnis Peternakan Sapi

Haii Bloggers……..
Kali ini saya update mengenai “Pencemaran dan Etika Bisnis Peternakan Sapi” guna memenuhi tugas softskill Etika Bisnis. Semoga bermanfaat buat bloggers semuaaa…

PENDAHULUAN
Dalam berbisnis sebaiknya para pebisnis juga memperhatikan lingkungan sekitar bisnis tersebut, termasuk pencemaran yang akan ditimbulkan bagi lingkungan sekitar bisnis, dalam dunia bisnis yang kita kenal ada yang namanya analisis dampak lingkungan atau AMDAL. Bisnis yang sering menimbulkan pencemaran bagi lingkungan selain industry (psbrik), yaitu bisnis pertanian dan peternalan. Pertanian dan peternakan yang dijalankan dengan cara bisnis besar-besaran tidak terluput lagi dari pencemaran. Terutama peternakan selain limbah kotoran hewan, kebisingan suara hewan, serta baunya terlebih jika kandang jarang dibersihkan. Oleh karena itu penulis ingin mengambil kasus peternakan sapi yang posisinya dekat dengan rumah penulis, jadi penulis bisa merasakan sendiri dampak dari pencemarannya.

TEORI
PENCEMARAN DAN ETIKA LINGKUNGAN
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Terdapat 3 (tiga) pandangan teori mengenai etika lingkungan, sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
1.      Teori Antroposentrisme
Teori ini memandang manusia sebagai pusat dari system alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitannya dengan alam, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat perhatian dan nilai sejauh menunjang kepentingan manusia. Bagi teori ini etika hanya berlaku bagi manusia, segala tuntutan terhadap kewajiban dan tanggungjawab moral manusia terhadap lingkungan hidup dianggap sesuatu yang berlebihan, kalaupun ada itu semata-mata demi memenuhi kepentingan sesama manusia.
Teori semacam ini dinilai bersifat instrumentalistik (karena meng­anggap pola hubungan manusia dan alam dilihat hanya dalam relasi instru­mental, kalaupun peduli demi memenuhi kebutuhan manusia) dan egoistis (karena hanya mengutamakan kepentingan manusia).
2.      Teori Biosentrisme
Teori ini menganggap alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Ciri etika ini adalah biocentric, karena menganggap setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Alam perlu diperlakukan secara moral terlepas dari apakah ia berguna atau tidak bagi manusia. Sehingga etika tidak lagi dipahami secara terbatas pada komunitas manusia, namun berlaku juga bagi seluruh komunitas biotis, termasuk komunitas makhluk hidup lain.
3.      Teori Ekosentrisme
Etika ini memusatkan pada seluruh komunitas ekologis baik yang hidup maupun tidak, karena secara ekologis makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lain. Salah satu versi yang terkenal dari teori ini adalah Deep Ecology.
Teori ini memusatkan perhatian pada kepada semua spesies, termasuk spesies bukan manusia, dan menekankan perhatiannya pada jangka panjang, dan tak kalah pentingnya merupakan gerakan diantara orang-orang yang mempunyai sikap dan keyakinan yang sama, mendukung suatu gaya hidup yang selaras dengan alam, dan sama-sama memperjuangkan isu  lingkungan dan politik.
ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1.      Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2.      Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3.      Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
AMDAL
Analisis dampak lingkungan (bahasa Inggris:Environmental impact assessment) atau Analisis mengenai dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hokum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan Hidup”.

ANALISIS
Analisis mengenai pencemaran yang ditimbulkan dari sebuah bisnis peternakan sapi, penulis menggunakan pendekatan analisis dampak lingkungan atau AMDAL serta jika dikaitkan dengan etika bisnis. Peternakan merupakan suatu bisnis yang rentan dengan pencemaran. Berikut dampak negatif dan positifnya.
Dampak negatif dari pencemaran yang berdampak buruk bagi warga sekitar dari bisnis peternakan sapi, seperti dampak dari kotoran sapi tersebut jika kotorannya menumpuk atau jarang dibersihkan akan menimbulkan bau kotoran bagi warga yang melewati kandang peternakan sapi tersebut, terlebih jika ampas tahu makanan sapi tersebut ingin dibawa ke kandang sapi akan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap yang bisa tercium oleh warga karena posisi kandang peternakan sapi tersebut berada di tengah-tengah rumah warga. Selain menimbulkan bau yang tidak sedap juga bisa menimbulkan lalat di depan rumah warga sekitar. Suara sapi-sapi tersebut juga sering terdengar ke rumah-rumah warga dan terkadang suka menggnggu. Selain itu, saluran air got menjadi tercemar karena saat kandang dibersihkan air yang telah dipakai untuk membersihkan kandang tersebut mengalir ke saluran air got yang letaknya pinggir jalan alhasil saluran air got tersebut menjadi tercemar warna air got tersebut berwarna hijau dan mengeluarkan bau seperti bau kotoran sapi sehingga banyak lalat. Keadaan tersebut, bisa menimbulkan penyakit bagi warga sekitar karena lingkungan yang tidak sehat seperti banyak lalat dan saluran air got yang tercemar. Jika dilihat dari analisis dampak lingkungan atau AMDAL, maka bisnis tersebut saya anggap kurang dalam melakukan kajian mengenai dampak besar bisnis tersebut bagi lingkungan. Dan jika dikaitkan dengan etika bisnis, jika dalam bisnis tersebut banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar maka etika bisnisnya kurang baik. Untuk menilai etika bisnisnya maka kita tidak boleh jika hanya melihat dari satu sisi yaitu sisi negatifnya saja tetapi kita harus lihat juga apa dampak positif dari bisnis tersebut.
Dari sisi positif, peternakan sapi tersebut memiliki keuntungan bagi masyarakat sekitar seperti bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi susu sapi murni masyarakat bisa langsung datang ke tempat peternakan tersebut. Kotoran sapi tersebut meskipun itu termask limbah tetapi bisa diolah menjadi pupuk non organikb yang bagus buat tanah dan biasa digunakan oleh para petani atau orang yang suka berkebun untuk menyuburkan tanamannya, dan jika kotoran sapi tersebut tidak sengaja terdapat di tanah sekitar keliling kandang dan kotoran sapi tersebut mongering, maka bisamenyuburkan tanah sekeliling kandang. Bagi warga yang ingin melakukan penelitian atau observasi mengenai peternakan sapi bisa langsung datang ke peternakan tersebut karena keadaan peternakan yang terbuka. Ternyata jika dilihat lebih dalam lagi bisnis peternakan sapi tidak hanya memberikan dampak negatif bagi lingkungan akibat pencemaran yang dihasilkan tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Oleh sebab itu etika bisnis yang terdapat dalam kasus bisnis peternakan sapi tersbut jika dilihat dari berbagai aspek dan penilaian negatif dan positifnya bisnis tersebut layak tetapi untuk lebih mengedepankan etika bisnisnya perlu dikaji lagi mengenai kegiatan bisnis yang dilakukan seperti bagaimana cara menanggulangi saluran air yang sudah tercemar, serta mengatasi berbagai macam permasalahan lainnya.
Menurut saya sebelum memulai bisnis kita harus terlebih dahulu mencari tahu apa dampak negatif dan positif bagi lingkungan sekitar, lalu bagaimana dengan etika bisnisnya apa bisnis tersebut memiliki etika bisnis yang baik atau malah sebaliknya. Jika perlu sebelum memulai usaha terlebih dahulu melakukan kajian mengenai dampak besar usaha tersebut bagi lingkungan, sebagai langkah awal juga untuk mendapatkan rekomendasi izin usaha.

REFERENSI

Nama   : Ainul Mawaddah
NPM   : 10213491
Kelas   : 4EA17
Matkul : Etika Bisnis





Selasa, 01 November 2016

Kecurangan dalam Berdagang

Pendahuluan
Dalam menekuni sebuah usaha entah itu berdagang sebuah barang atau jasa, semua pelaku usaha pasti ingin mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya. Unruk mendapatkan keuntungan banyak para pelaku usaha berlomkba-lomba mewlakukan berbagai cara agar dapat menarik para konsumen unruk membeli atau menggunakan produknya, ironisnya untuk menarik konsumen banyak pelaku usaha yang berbuat curang agar keuntungan yang didapat bisa berlebih dari yang biasa mereka dapatkan. Tidak dapat dipungkiri saat ini banyak pelaku usaha yang ingin produk yang dijualnya cepat laku mereka mwmbwrikan diskon sebesar-besarnya terutama pada hari-hari besar tertentu seperti saat menjelang lebaran tiba tidak tanggung-tanggung diskon yang diberikan bisa mencapai 75%, tetapi sebelum harga tersebut dicantumkan lebel diskon harga produk tersebut sebelumnya sudah dinaikkan terlebih dahulu, ini jelas pelaku usaha tersebut telah menipu konsumennya. Sedangkan didalam etika bisnis sorang pelaku usaha seharusnya dalam brbisnis itu harus jujur dan bertanggungjawab. Hal tersebut yang akan dibahas pada tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat.

Teori
Pengertian Diskon
Diskon menurut McCarthy adalah pengurangan dari harga tercatat yang diajukan penjual kepada pembeli yang apakah tidak melakukan fungsi pemasaran tertentu atau melakukan fungsi pemasaran atau melakukan sendiri fungsi itu. Sedangkan menurut Kotler, diskon yaitu penyesuaian harga dasar untuk memberikan penghargaan pada pelanggan atas reaksi-reaksi tertentu, seperti pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian di luar musim.
Jenis-jenis Diskon
Dari pendapat ahli mengenai pengertian diskon diatas, selanjutnya McCarthy dan Pereault membagi diskon menjadi :
a.       Quantity Discount yaitu penawaran diskon untuk mendorong para pelanggan membelin dalam jumlah yang lebih besar.
b.      Cumulative Quantity Discount yaitu diskon yang diterapkan dalam pembelian selama periode tertentu dan biasanya diskon tersebut meningkat ketika jumlah pembelian juga meningkat.
c.       Noncumulative Quantity Discount yaitu diskon yang hanya berlaku untuk pesanan individual.
d.      Seasonal Discount yaitu  diskon yang ditawarkan untuk mendorong para pembeli menyimpan sediaan lebih awal ketimbang yang diperlukan saat ini.
e.       Cash Discount yaitu pengurangan harga untuk mendorong pembeli membayar tagihan mereka dengan cepat.
f.       2/10, Net 30 berarti bahwa penjual memberikan potongan dua persen dari harga resmi yang tercantum dalam faktur apabila pembeli melunasi tagihan dalam 10 hari. Jikja tidak, nilai penuhnya harus dibayar dalam 30 hari.
g.      Discount Fungsional yaitu pengurangan harga tercatat yang diberikan kepada anggota saluran atas pekerjaan yang akan mereka lakukan.
h.      Sale price yaitu potongan harga temporer dari harga tercatat atau resmi.
Tujuan Penetapan Diskon
Menurut Sutisna tujuan pemberian diskon adalah :
1.      Mendorong pembeli dalam jumlah besar
2.      Mendorong agar pembeli dapat dilakukan dengan kontan atau waktu yang lebih pendek
3.      Mengikat pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain

Pembahasan
Pada saat menjelang hari-hari besar seperti saat menjelang hari lebaran banyak sekali pelaku-pelaku usaha yang memberikan diskon pada produk yang dijualnya. Hal tersebut mereka lakukan karena mmenjelang hari-hari besar tersebut tingkat penjualan mereka akan bertambah, agar konsumen mereka lebih loyal lagi terhadap mereka maka mereka memberikan potongan harga untuk membuat konsumen lebih tertarik berbelanja lebih banyak lagi di tempat mereka. Tempat-tempat usaha seperti Robinson dan Carefour juga melakukan hal tersebut, pada hari-hari biasa mereka juga menetapkan diskon tetapi saat menjeang hari-hari besar diskon yang ditawarkan akan bertambah tinggi membuat para konsumen semakin tergiur, apalagi kalangan para ibu-ibu rumah tangga yang senang melihat diskon.
Begitu pula dengan ibu saya dan saya sendiri senang jika ada diskon apalagi kalau diskon tersebut diberikian pada barang yang ingin saya beli. Pengalaman saya saat berbelanja menjelang hari lebaran idul fitri tiba, saya dan ibu saya pergi berbelanja ke Robinson sampai disana kami melihat ada harga sepatu yang didiskon sampai sekitar 70% setelah dipotong harganya menjadi Rp 100.000 sekian, namun beberapa hari setelahnya belum mencapai satu minggu hanya selang sekitar 2 atau 3 hari, saya dan ibu saya pergi ke carefour setelah sampai disana saya dan ibu saya melihat sepatu dengan merek yang sama diberikan diskon yang sama sekitar 70% tetapi harga setelah dipotong jadi berbeda dengan harga di robinson sekitar Rp 90.000. Dan setelah di cek ternyata harga sebelum didiskonnya berbeda sangat signifikan bedanya hingga mencapai Rp 10.000 lebih sekian, jadi saya menarik kesimpulan bahwa di Robinson sebelum memberikan diskon harga tersebut sudah dinaikkan. Mungkin itu termasuk dalam taktik atau strategi penjualannya tetapi menurut saya perbedaan harga yang lumayan itu yang menjadi masalah dan saya sebagai konsumen merasa kecewa berbelanja di robinson karena setelah tahu bahwa mereka sebelum memberikan diskon harganya telah dinaikkan terlebih dahulu dengan kenaikan yang cukup lumayan menurut saya.

Referensi

Nama   : Ainul Mawaddah
NPM   : 10213491

Matkul : Etika Bisnis