Haii
Bloggers……..
Kali
ini saya update mengenai “Pencemaran dan Etika Bisnis Peternakan Sapi” guna
memenuhi tugas softskill Etika Bisnis. Semoga bermanfaat buat bloggers semuaaa…
PENDAHULUAN
Dalam
berbisnis sebaiknya para pebisnis juga memperhatikan lingkungan sekitar bisnis
tersebut, termasuk pencemaran yang akan ditimbulkan bagi lingkungan sekitar
bisnis, dalam dunia bisnis yang kita kenal ada yang namanya analisis dampak lingkungan
atau AMDAL. Bisnis yang sering menimbulkan pencemaran bagi lingkungan selain
industry (psbrik), yaitu bisnis pertanian dan peternalan. Pertanian dan
peternakan yang dijalankan dengan cara bisnis besar-besaran tidak terluput lagi
dari pencemaran. Terutama peternakan selain limbah kotoran hewan, kebisingan
suara hewan, serta baunya terlebih jika kandang jarang dibersihkan. Oleh karena
itu penulis ingin mengambil kasus peternakan sapi yang posisinya dekat dengan
rumah penulis, jadi penulis bisa merasakan sendiri dampak dari pencemarannya.
TEORI
PENCEMARAN
DAN ETIKA LINGKUNGAN
Pencemaran
adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Terdapat
3 (tiga) pandangan teori mengenai etika lingkungan, sebagaimana diuraikan
sebagai berikut:
1. Teori Antroposentrisme
Teori
ini memandang manusia sebagai pusat dari system alam semesta. Manusia dan
kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan
dalam kebijakan yang diambil dalam kaitannya dengan alam, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Segala
sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat perhatian dan nilai
sejauh menunjang kepentingan manusia. Bagi teori ini etika hanya berlaku bagi
manusia, segala tuntutan terhadap kewajiban dan tanggungjawab moral manusia
terhadap lingkungan hidup dianggap sesuatu yang berlebihan, kalaupun ada itu
semata-mata demi memenuhi kepentingan sesama manusia.
Teori
semacam ini dinilai bersifat instrumentalistik (karena menganggap pola
hubungan manusia dan alam dilihat hanya dalam relasi instrumental, kalaupun
peduli demi memenuhi kebutuhan manusia) dan egoistis (karena hanya mengutamakan
kepentingan manusia).
2. Teori Biosentrisme
Teori
ini menganggap alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan
manusia. Ciri etika ini adalah biocentric, karena menganggap setiap kehidupan
dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Alam perlu
diperlakukan secara moral terlepas dari apakah ia berguna atau tidak bagi
manusia. Sehingga etika tidak lagi dipahami secara terbatas pada komunitas
manusia, namun berlaku juga bagi seluruh komunitas biotis, termasuk komunitas
makhluk hidup lain.
3. Teori Ekosentrisme
Etika
ini memusatkan pada seluruh komunitas ekologis baik yang hidup maupun tidak,
karena secara ekologis makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling
terkait satu sama lain. Salah satu versi yang terkenal dari teori ini adalah
Deep Ecology.
Teori
ini memusatkan perhatian pada kepada semua spesies, termasuk spesies bukan
manusia, dan menekankan perhatiannya pada jangka panjang, dan tak kalah
pentingnya merupakan gerakan diantara orang-orang yang mempunyai sikap dan
keyakinan yang sama, mendukung suatu gaya hidup yang selaras dengan alam, dan
sama-sama memperjuangkan isu lingkungan
dan politik.
ETIKA
BISNIS
Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika
Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Tiga
pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian
Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena
itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual
Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
3. Justice
Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
AMDAL
Analisis
dampak lingkungan (bahasa Inggris:Environmental impact assessment) atau
Analisis mengenai dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL)
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL
ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan
pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan
hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hokum AMDAL di
Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin
Lingkungan Hidup”.
ANALISIS
Analisis
mengenai pencemaran yang ditimbulkan dari sebuah bisnis peternakan sapi,
penulis menggunakan pendekatan analisis dampak lingkungan atau AMDAL serta jika
dikaitkan dengan etika bisnis. Peternakan merupakan suatu bisnis yang rentan dengan
pencemaran. Berikut dampak negatif dan positifnya.
Dampak
negatif dari pencemaran yang berdampak buruk bagi warga sekitar dari bisnis
peternakan sapi, seperti dampak dari kotoran sapi tersebut jika kotorannya
menumpuk atau jarang dibersihkan akan menimbulkan bau kotoran bagi warga yang
melewati kandang peternakan sapi tersebut, terlebih jika ampas tahu makanan
sapi tersebut ingin dibawa ke kandang sapi akan menimbulkan bau yang sangat
tidak sedap yang bisa tercium oleh warga karena posisi kandang peternakan sapi
tersebut berada di tengah-tengah rumah warga. Selain menimbulkan bau yang tidak
sedap juga bisa menimbulkan lalat di depan rumah warga sekitar. Suara sapi-sapi
tersebut juga sering terdengar ke rumah-rumah warga dan terkadang suka
menggnggu. Selain itu, saluran air got menjadi tercemar karena saat kandang
dibersihkan air yang telah dipakai untuk membersihkan kandang tersebut mengalir
ke saluran air got yang letaknya pinggir jalan alhasil saluran air got tersebut
menjadi tercemar warna air got tersebut berwarna hijau dan mengeluarkan bau
seperti bau kotoran sapi sehingga banyak lalat. Keadaan tersebut, bisa
menimbulkan penyakit bagi warga sekitar karena lingkungan yang tidak sehat
seperti banyak lalat dan saluran air got yang tercemar. Jika dilihat dari
analisis dampak lingkungan atau AMDAL, maka bisnis tersebut saya anggap kurang
dalam melakukan kajian mengenai dampak besar bisnis tersebut bagi lingkungan. Dan
jika dikaitkan dengan etika bisnis, jika dalam bisnis tersebut banyak
menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar maka etika bisnisnya kurang baik.
Untuk menilai etika bisnisnya maka kita tidak boleh jika hanya melihat dari
satu sisi yaitu sisi negatifnya saja tetapi kita harus lihat juga apa dampak
positif dari bisnis tersebut.
Dari
sisi positif, peternakan sapi tersebut memiliki keuntungan bagi masyarakat
sekitar seperti bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi susu sapi murni
masyarakat bisa langsung datang ke tempat peternakan tersebut. Kotoran sapi
tersebut meskipun itu termask limbah tetapi bisa diolah menjadi pupuk non organikb
yang bagus buat tanah dan biasa digunakan oleh para petani atau orang yang suka
berkebun untuk menyuburkan tanamannya, dan jika kotoran sapi tersebut tidak
sengaja terdapat di tanah sekitar keliling kandang dan kotoran sapi tersebut mongering,
maka bisamenyuburkan tanah sekeliling kandang. Bagi warga yang ingin melakukan
penelitian atau observasi mengenai peternakan sapi bisa langsung datang ke
peternakan tersebut karena keadaan peternakan yang terbuka. Ternyata jika
dilihat lebih dalam lagi bisnis peternakan sapi tidak hanya memberikan dampak negatif
bagi lingkungan akibat pencemaran yang dihasilkan tetapi juga memberikan dampak
positif bagi lingkungan sekitar. Oleh sebab itu etika bisnis yang terdapat
dalam kasus bisnis peternakan sapi tersbut jika dilihat dari berbagai aspek dan
penilaian negatif dan positifnya bisnis tersebut layak tetapi untuk lebih mengedepankan
etika bisnisnya perlu dikaji lagi mengenai kegiatan bisnis yang dilakukan
seperti bagaimana cara menanggulangi saluran air yang sudah tercemar, serta
mengatasi berbagai macam permasalahan lainnya.
Menurut
saya sebelum memulai bisnis kita harus terlebih dahulu mencari tahu apa dampak negatif
dan positif bagi lingkungan sekitar, lalu bagaimana dengan etika bisnisnya apa bisnis
tersebut memiliki etika bisnis yang baik atau malah sebaliknya. Jika perlu
sebelum memulai usaha terlebih dahulu melakukan kajian mengenai dampak besar
usaha tersebut bagi lingkungan, sebagai langkah awal juga untuk mendapatkan
rekomendasi izin usaha.
REFERENSI
Nama : Ainul Mawaddah
NPM : 10213491
Kelas : 4EA17
Matkul : Etika Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar